FORMALIN
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat
menusuk. Di dalam larutan formalin
terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan merupakan anggota paling
sederhana dan termasuk kelompok aldehid dengan rumus kimia HCHO. Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran
dengan nama berbeda-beda antara lain yaitu: Formol, Morbicid, Methanal, Formic
aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane,
Formoform, Formalith, Karsan, Methyleneglycol, Paraforin, Polyoxymethylene
glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene, dan Trioxane.
Formalin digunakan pada
:
- Bidang kesehatan : desinfektan dan
pengawet mayat
- Industri perkayuan dan plywood :
sebagai perekat
- Industri plastik : bahan campuran
produksi
-
Industri tekstil, resin, karet dan fotografi : mempercepat pewarnaan.
Formalin tidak diizinkan ditambahkan ke dalam bahan makanan atau
digunakan sebagai pengawet makanan, tetapi formalin mudah diperoleh dipasar
bebas dengan harga murah. Adapun
landasan hukum yang dapat digunakan dalam pengaturan formalin yaitu:
-UU Nomor
: 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
-UU Nomor :
7 tahun 1996 tentang Pangan
-UU Nomor :
8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
-Kepmenkes
Nomor : 1168/Menkes/Per/X/1999 tentang Bahan Tambahan Makanan
-SK
Memperindag Nomor : 254/2000 tentang Tataniaga Impor dan Peredaran Bahan
Berbahaya
BAHAN
PENGAWET YANG AMAN
Permenkes RI
No. 722/Menkes/Per/IX/88
Benzoat,
(dalam bentuk asam, garam kalium, garam natrium) .
Propionat
(dalam bentuk asam, garam kalium, garam natrium).
Nitrit
(dalam bentuk garam kalium/natrium) dan nitrat ( dalam bentuk garam
kalium/natrium).
Sorbat,
(dalam bentuk garam kalium dan kalsium).
Sulfit
(dalam bentuk garam kalium dan natrium bisulfit atau metabisulfit).
Dampak
formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik.
a.
Akut (efek pada kesehatan manusia
terlihat langsung).
1) Bila terhirup akan terjadi iritasi pada
hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan
tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran
pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya
meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan,
lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang
sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
2) Bila terkena kulit akan menimbulkan
perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa
terbakar.
3) Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi
mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan
mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin
dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada
lensa mata.
4) Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan
perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan
terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan
darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma.
Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa,
pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
b. Kronik
(setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang).
1) Apabila terhirup dalam jangka waktu lama
maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan,
batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal
dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat
marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat
berkurang. Gangguan haid dan kemandulan
pada perempuan. Kanker pada hidung,
rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.
2) Apabila terkena kulit, kulit terasa panas,
mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan
kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan
gelembung.
3) Jika terkena mata, yang paling berbahaya
adalah terjadinya radang selaput mata.
4) Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada
saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada
tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.
Pemakaian
formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia,
dengan gejala: sukar menelan, mual, sakit perut yang akut disertai
muntah-muntah, mencret darah, timbulnya depresi susunan syaraf, atau gangguan
peredaran darah. Konsumsi formalin pada dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan
konvulsi (kejang-kejang), haematuri (kencing darah) dan haimatomesis (muntah
darah) yang berakhir dengan kematian. Injeksi formalin dengan dosis 100 gr
dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 3 jam.
Formalin
tidak termasuk dalam daftar bahan tambahan makanan (additive) pada Codex
Alimentarius, maupun yang dikeluarkan oleh Depkes. Humas Pengurus Besar Perhimpunan Dokter
spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) menyatakan formalin mengandung
37% formalin dalam pelarut air dan biasanya juga mengandung 10 persen methanol.
Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, karena dapat menyebabkan
kanker, mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan
iritatif. Berdasarkan penelitian WHO, kandungan formalin yang membahayakan
sebesar 6 gram. Padahal rata-rata kandungan formalin yang terdapat pada mie
basah 20 mg/kg mie.
BAHAYA FORMALIN BAGI KESEHATAN
• Formalin di udara berbau tajam
menyesakkan, merangsang hidung, tenggorokan dan mata
• Dampak buruk bagi kesehatan pada
seseorang yang terpapar dengan formalin dapat terjadi akibat paparan akut atau
paparan yang berlangsung kronik
• Formalin sangat berbahaya bagi
kesehatan, bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun, karsinogen (
menyebabkan kanker ), mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan
tubuh, korosif dan iritatif
• Orang yang mengonsumsinya (akut) akan
muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang
disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.
• Uap dari formalin sendiri sangat
berbahaya jika terhirup oleh saluran pernapasan dan juga sangat berbahaya dan
iritatif jika tertelan oleh manusia.
• Jika sampai tertelan, orang tersebut
harus segera diminumkan air banyak-banyak dan diminta memuntahkan isi lambung.
• Gangguan pada persarafan berupa susah
tidur, sensitif, mudah lupa, sulit berkonsentrasi.
• Pada wanita akan menyebabkan gangguan
menstruasi dan infertilitas. Penggunaan formalin jangka panjang dapat menyebabkan
kanker mulut dan tenggorokan. Pada penelitian binatang menyebabkan kanker kulit
dan kanker paru.
• Formalin disamping masuk melalui alat
pencernaan dan pernafasan, juga dapat diserap oleh kulit.
• Formalin juga termasuk zat neurotoksik,
karena bersifat racun dan dapat merusak
syaraf tubuh manusia dalam dosis tertentu.
• informasi menurut sistem keamanan
pangan terpadu menyebutkan bahwa jika formalin terminum minimal 30 ml (sekitar
2 sendok makan) dapat menyebabkan kematian.
Ciri-ciri
produk pangan yang mengandung formalin
Seperti telah dipaparkan di muka,
bahwa terdapat sejumlah produk yang secara sengaja ditambahkan formalin sebagai
pengawet. Untuk memastikan apakah sebuah produk pangan mengandung formalin atau
tidak memang dibutuhkan uji laboratorium. Kita sebaiknya berhati-hati bila
menjumpai produk pangan yang mempunyai ciri sebagai berikut:
Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur / rusak /
busuk sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih
dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius), terlampau keras, namun
tidak padat, bau agak mengengat;
Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan
dengan yang tidak mengandung formalin, tidak rusak sampai dua hari pada suhu
kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es
( 10 derajat Celsius), bau agak menyengat, tidak lengket dan mie lebih
mengkilap dibandingkan mie normal;
Ayam berformalin tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat
Celsius, teksturnya kencang dan bau formalin tercium.
Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah
tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk; tidak
rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius); bau menyengat;
Baso yang tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat
Celsius), teksturnya sangat kenyal;
Ikan asin
yang tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat
Celsius), bersih cerah, tidak berbau khas ikan asin, Tidak dihinggapi lalat di
area berlalat.
jahat banget mereka yang jual makanan namun dicampur formalin
BalasHapushanya demi keuntungan yang besar, para pedagang rela meracuni konsumen dengan formalin
BalasHapusformalinkan untuk mayat, knp tega ya di campur ke makanan ??
BalasHapusharus lebih jeli lagi nih sebelum mmebeli makanan
BalasHapusjelas formalin bukan bahan makanan.
BalasHapusMaaf, bisakah air kelapa menjadi penetral bagi yang keracunan, tidak sengaja minum air yang terkandung formalin.
BalasHapusBagaimana jika terhirup uap fromaldehid pada saat di Ruang Cadaver (ruang anatomi mayat manusia yang sudah di formaldehidkan) dan selama 6 jam dalam 1 hari kita berada di ruangan itu (mahasiswa FK) ? Apakah berbahaya? Trims
BalasHapus