TEORI
PERTUMBUHAN EKONOMI
I.DEFINISI
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi
kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi
perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil.
Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi
bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan
taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
II.PERTUMBUHAN
EKONOMI DAN KENAIKAN PRODUKTIVITAS
Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat
dan banyak hidup pada taraf batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya,
beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, negara-negara Eropa
Barat, Australia, Selandia Baru, dan Jepang menikmati taraf hidup tinggi dan
terus bertambah.Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta
berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output
semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup.
Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta
kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi
berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang. Penyebab rendahnya
pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum
penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk sangat
cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa
pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan
teknologi.
III.PERMINTAAN
AGREGRATIF DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pada gambar ini dianggap bahwa tingkat PNN
kesempatan kerja penuh pada thaun 1998 A sebesar 26 trilyun rupiah dan skedul
permintaan agregratifnya adalah C+I+C1 hingga tingkat PNN kesempatan kerja
penuh dapat dicapai karena sama dengan tingkat pendapatan
keseimbangannya.Misalkan terjadi pertumbuhan kapasitas produksi akibat adanya
pertambahan sumber-sumber pertumbuhan ekonommi hingga tingkat PNN kesempatan
kerja penuh pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 1998 B menjadi 27 trilyun
rupiah atau kenaikan sebesar kira-kira 4% dalam output riil.Agar potensi
produksi total dapat direalisasikan maka permintaan agregratif harus naik
dengan laju pertumbuhan yang cukup untuk memelihara tingkat kesempatan kerja
penuh.Karenanya permintaan agregratif harus bergeser keatas menjadi C+I+C2.
Bila tidak atau naik secara lebih kecil maka kenaikan kapasitas produksi tak
dapat direalisasikan dan dimanfaatkan.Gambar ini menunjukkan aspek penciptaan
pendapatan oleh komponen pengeluaran investasi neto.
IV.TEORI DAN MODEL
PERTUMBUHAN EKONOMI
Dalam zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam
buku karangannya yang berjudul An Inguiry into the Nature and Causes of the
Wealt Nations, menganalisis sebab berlakunya pertumbuhan ekonomidan factor yang
menentukan pertumbuhan ekonomi. Setelah Adam Smith, beberapa ahli ekonomi
klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus, Stuart Mill, juga membahas masalah
perkembangan ekonomi .
A.Teori Inovasi
Schum Peter
Pada teori ini menekankan
pada faktor inovasi enterpreneur sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi
kapitalilstik.Dinamika persaingan akan mendorong hal ini.
B.Model Pertumbuhan
Harrot-Domar
Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan
natural.Selain kuantitas faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan juga
kenaikan efisiensi karena pendidikan dan latihan.Model ini dapat menentukan
berapa besarnya tabungan atau investasi yang diperlukan untuk memelihar tingkat
laju pertumbuhan ekonomi natural yaitu angka laju pertumbuhan ekonomi natural
dikalikan dengan nisbah kapital-output.
C.Model
Input-Output Leontief.
Model ini merupakan gambaran menyeluruh tentang
aliran dan hubungan antarindustri. Dengan menggunakan tabel ini maka
perencanaan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara konsisten karena dapat
diketahui gambaran hubungan aliran input-output antarindustri. Hubungan
tersebut diukur dengan koefisien input-output dan dalam jangka pendek/menengah
dianggap konstan tak berubah .
D.Model Pertumbuhan
Lewis
Model ini merupakan model yang khusus
menerangkan kasus negar sedang berkembang banyak(padat)penduduknya.Tekanannya
adalah pada perpindahan kelebihan penduduk disektor pertanian ke sektor modern
kapitalis industri yang dibiayai dari surplus keuntungan.
E.Model Pertumbuhan
Ekonomi Rostow
Model ini menekankan tinjauannya pada sejarah
tahp-tahap pertumbuhan ekonomi serta ciri dan syarat masing-masing. Tahap-tahap
tersebut adalah tahap masyarakat tradisional, tahap prasyarat lepas landas,
tahap lepas landas, ahap gerakan ke arah kedewasaan, dan akhirnya tahap
konsimsi tinggi.
V.NEGARA BERKEMBANG
DAN FAKTOR PERTUMBUHANNYA
A.Ciri-ciri negara
sedang berkembang
1. Tingkat pendapatan rendah,sekitar US$300
perkapita per tahun.
2. Jumlah penduduknya banyak dan padat perkilo meter
perseginya.
3. Tingkat pendidikan rakyatnya rendah dengan
tingkat buta aksara tinggi.
4. Sebagian rakyatnya bekerja disektor pertanian
pangan secara tak
produktif,sementara hanya sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor
industri.Produktifitas kerjanya rendah.
5. Kuantitas
sumber-sumber alamnya sedikit serta kualitasnya rendah.Kalau mempunyai sumber-sumber alam yang memadai
namun belum diolah atau belum dimanfaatkan.
6. Mesin-mesin produksi serta barang-barang
kapital yang dimiliki dan digunakan hanya kecil atau sedikit jumlahnya.
7. Sebagian besar dari mereka merupakan
negara-negara baru diproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan kira-kira
satu atau dua dekade.
B.Transisi
kependudukan
Yang mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di suatu
negara adalah besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan
penduduknya. Laju pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara sedang
berkembang nampaknya disebabkan oleh fase atau tahap transisi demografi yang
dialaminya. Negara-negara sedang berkembang mengalami fase transisi demografi
di mana angka kelahiran masih tinggi sementara angka kematian telah menurun.
Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan pelayanan kesehatan yang menurun angka
kematian balita dan angka tahun harapan hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan
ketiga dalam proses kependudukan. Umumnya ada empat tahap dalam proses
transisi, yaitu:
Tahap 1:
Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran
tinggi dan angka kematian tinggi menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah;
Tahap 2:
Tahap pembangunan
awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik menghasilkan
penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik.
Tahap 3:
Tahap pembangunan
lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita, urbanisasi, dan
kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga menginginkan
jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini
laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun;
Tahap 4:
Kemantapan dan
stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan
kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung
hanya 2 atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau
bahkan mendekati nol.
C. Faktor
penggerak pertumbuhan ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan
Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi adalah, pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara
lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi
penggunaannya kurang efisien.Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber
atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan
pertambahannya.Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Sumber-sumber Alam
Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral
dan tambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat
miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki
meruoakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta
rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam
lebih serius.
2 .Sumber-sumber Tenaga Kerja
Masalah di bidang sumber daya
manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah
terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas
sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah.
3. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah
Negara-negara sedang berkembang tak mampu
mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia
berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan
dan latihan kerja.
4 .Akumulasi Kapital
Untuk mengadakan
akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang
selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah
pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar
dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan
sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan
prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk
sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen
terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju
pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini
karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan
barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan
pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas
barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang
bisa ditanami.
D. Peranan penting
pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi
1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami
ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang
menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa
menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian
di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan
berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta
melaksanakan fungsi entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi
kapital dan mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk
memonitori proses pertumbuhan.
3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi
kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat
menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud
bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti
sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi,
penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program
latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada
masyarakat.
4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat
(sekor swasta) merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan
yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena
rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat
konsumsi di negara-negara maju olah kelompok kaya yang sesungguhnya bias
menabung.
5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf
hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju
pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu secara
intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga
berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah
pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan
menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis,
dan ekonomi.
6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau
spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak
hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas
produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi
juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak
dapat direalisasikan.
E.Strategi
pertumbuhan ekonomi
1.Industrialisasi
Versus Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat
tenaga kerja dan secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam
investasi pada pembuatan jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan
pengembangan teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor pertanian memungkinkan
perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan
kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan demikian sebagian dari tenaga
kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa menurunkan output sector
pertanian. Di samping itu pembangunan atau kenaikkan produktivitas dan output
total sektor pertanian akan menaikan pendapatan di sektor tersebut.
2.Strategi
Impor Versus Promosi Ekspor
Stategi industrialisasi via substitusi impor pada
dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang menghasilkan barang-barang
yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi
via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada
sektor-sektor atau kegiatan produksi da dalam negeri yang mempunyai keunggulan
komparatif hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan
menjualnya di pasar internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar
dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa bersaing di pasar
internasional.
3.Perlunya
Disertivikasi
Usaha mengadakan disertivikasi bagi negara-negara
pengekspor utama minyak dan gas bumi merupakan upaya mempertahankan atau
menstabilkan penerimaan devisanya.
VI. ASPEK HUBUNGAN EKONOMI
INTERNASIONAL DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI
A.Perluasan
Perdagangan
Negara-negara maju telah berkembang merupakan sumber atau
pensupplai barang-barang kapital. Di samping itu mereka juga merupakan pasar
yang luas dan cukup besar yang membeli ekspor hasil-hasil pertanian,
pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur oleh negara-negara
sedang berkembang. Penurunan harga di pasar dunia akan bahan-bahan mentah
produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama seperti halnya turunnya
harga minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran internasional.
B.Aliran Penanaman
Modal (Investasi) Asing
Aliran kapital atau investasi asing dari luar negeri baik
oleh sector pemerintah maupun swasta asing dapat merupakan suplemen atau
pelengkap bagi usaha pemecahan lingkaran setan kemiskinan. Penanaman modal
asing banyak bergerak di sektor eksplorasi sumber alam berupa pertambangan,
kehutanan, perikanan, dan juga di sektor manufacturing. Swasta asing yang
melakukan investasi umumnya merupakan perusahaan besar multinasional.
C.Bantuan
Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman
Bantuan
asing bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga keuangan
internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman yang
diberikan oleh US-AID (United State Agency for International Development),
suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah Amerika Serikat, atau dari
badan-badan luar negeri yang serupa dari negara-negara maju telah berkembang
lainnya.